Minggu, 27 Desember 2020


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang merupakan rumpun bahasa Austronesian yang telah dijadikan

lingua franca di kepulauan Indonesia selama berabad-abad. Penutur bahasa Inggris seringkali menyebut bahasa Indonesia dan bahasa Melayu sebagai “Bahasa”.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional sejak diikrarkan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928. Selain itu, bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dituangkan dalam Pasal 36 UUD 1945. Indonesia adlaah negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Dari populasinya yang mayoritas berbahasa Indonesia itu, menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
Indonesia termasuk anggota dari Bahasa Melayu-Polinesia Barat subkelompok dari bahasa Melayu-Polinesia yang pada gilirannya merupakan cabang dari bahasa Austronesia. Menurut situs Ethnologue, bahasa Indonesia didasarkan pada bahasa Melayu dialek Riau yang dituturkan di timur laut Sumatra.         
Selain berbicara dengan bahasa nasional, kebanyakan orang Indonesia juga dapat berbicara dengan salah satu dari lebih dari 700 bahasa daerah yang ada di Indonesia. Mayoritas dari bahasa daerah tersebut adalah bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, dan bahasa Madura. Bahasa daerah tersebut biasa digunakan untuk bertutur di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa persatuan, yaitu untuk berbicara dengan orang Indonesia yang berasa dari daerah lain.

Bahasa Indonesia juga digunakan dalam pendidikan formal, pemerintahan, dan media nasional. Di Timor leste, bahasa Indonesia diakui secara konstitusi sebagai salah satu dari bahasa kerja selain bahasa Inggris. Sedangkan bahasa resminya tetap bahasa Tetun dan bahasa Portugis.


PEMBICARA DAN PERSEBARAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia memiliki 23 juta penutur asli dan 140 juta penutur kedua. Penutur kedua biasa menggunakan bahasa daerah untuk berbicara. Penutur asli terdapat di daerah perkotaan. Sedangkan penutur kedua seringkali ditemukan di daerah pedesaan.
Dalam sebuah negara yang terdiri dari ratusan suku dan bahasa daerah, bahasa Indonesia berperan penting sebagai bahasa pemersatu bangsa. Penggunaan bahasa nasional terdapat di media nasional, badan pemerintah, sekolah, universitas, tempat kerja, pejabat, dan berbagai situasi formal lainnya.

VOA dan BBC menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa standar untuk siaran dalam bahasa Melayu. Di Australia, bahasa Indonesia merupakan salah satu dari tiga bahasa target Asia, bersamaan dengan bahasa Jepang dan bahasa Mandarin. Selain itu, bahasa Indonesia juga diajarkan di sekolah Australia sebagai program bahasa selain bahasa Inggris.




SEJARAH BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau. Bahasa tersebut dituturkan di kawasan Sumatera bagian utara. Bahasa Melayu telah dijadikan lingua franca di kepulauan Indonesia selama setengah milenium terakhir. Prasasti Kedukan Bukit adalah literatur tertua berbahasa Melayu yang diketahui saat ini. Berarti bahsa tersebut telah digunakan oleh kerajaan Sriwijaya. Bahasa Melayu tersebar ke seluruh pelosok nusantara oleh para pedagang yang kebanyakan berasal dari Sriwijaya. Pada zaman dahulu, bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa kebudayaan, bahasa perhubungan (lingua franca), bahasa perdagangan, dan bahasa resmi kerajaan. Bahasa Indonesia terpilih sebagai bahasa resmi teks Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945 yang terinspirasi dari Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Secara garis besar, bahasa Indonesia sama dengan bahasa Melayu yang dijadikan bahasa resmi Malaysia dan Brunei Darusalam. Walaupun ada sedikit perbedaan dari beberapa aspek, seperti pengucapan dan kosa kata. Perbedaan tersebut terjadi karena pengaruh dari Belanda dan Jawa di Indonesia. Awalnya terdapat dua kandidat bahasa resmi Indonesia, yaitu bahasa Jawa dan bahasa Melayu. Namun pada akhirnya bahasa Melayu dipilih karena bahasa Melayu merupakan lingua franca di Indonesia, sistem bahasa Melayu sederhana dan tidak terdapat tingkatan seperti bahasa kasar dan bahasa halus, setiap suku di Indonesia menerima bahasa Melayu, dan bahasa Melayu dapat dipakai sebagai bahasa kebudayaan.

Selanjutnya, perkembangan bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan yang berasal dari Minangkabau yang banyak menambah perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia. Saat ini, orang Indonesia selalu mencampurkan berbagai bahasa atau dialek ke dalam bahasanya. Seperti dialek Jawa, Sunda, Bali, dan Tionghoa. Banyak istilah asing yang biasa digunakan oleh masyarakat perkotaan. Fenomena ini diperkuat oleh penggunaan bahasa slang (bahasa gaul) Indonesia, khususnya di perkotaan. 



STATUS RESMI BAHASA INDONESIA

Status bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga penggunaannya didorong di seluruh Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV yang menentukan bendera, bahasa, lambang, dan lagu kebangsaan Indonesia. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Bab III Pasal 25 sampai 45 disebutkan secara spesifik mengenai status bahasa Indonesia.
Itu berarti kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa kebangsaan yaitu kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah dan sebagai bahasa negara yaitu bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai identitas nasional, kebanggan nasional, dan bahasa pemersatu di antara beragamnya etnis di Indonesia, dan juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar provinsi dan budaya daerah di Indonesia. Bahasa Indonesia juga dijadikan bahasa resmi untuk pendidikan, komunikasi, transaksi dan perdagangan, pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, teknologi, dan media massa di Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi salah satu simbol nasional Indonesia.


SISTEM PENULISAN BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia ditulis dalam aksara Latin. Dasar sistem penulisannya berasal dari ejaan Belanda. Cara pengucapan hurup konsonan mirip dengan bahasa Italia. Beberapa ejaan berubah sejak kemerdekaan Indonesia seperti “oe” yang dirubah menjadi “u”, “tj” menjadi “c”, “dj” menjadi “j”, “j” menjadi “y”, “nj” menjadi “ny”, “sj” menjadi “sy”, dan “ch” menjadi “kh”.
Bahasa Indonesia awalnya ditulis dengan menggunakan sistem van Ophuijsen, yang diambil dari nama penasehat sistem tersebut yang bernama Charles Adriaan van Ophuijsen. Sistem ejaan ini sebagian dipengaruhi oleh sistem ejaan Belanda. Pada tahun 1947, ejaan dirubah menjadi Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (dinamai sesuai nama Menteri Pendidikan saat itu, Soewandi). Perubahan berikutnya adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pada tahun 1972. Namun, beberapa nama yang menggunakan ejaan lama masih digunakan. Misalnya, “Suharto” terkadang ditulis “Soeharto” dan “Yogyakarta” terkadang ditulis “Jogjakarta”.

Perbedaan Gender dalam Bahasa Indonesia

Pada umumnya tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam bahasa Indonesia. “Dia” digunakan untuk menyebut baik pria maupun wanita. Tidak seperti bahasa Inggris yang menggunakan he untuk pria dan she untuk wanita. “Pacar” artinya sama seperti boyfriend/girlfriend. Namun, ada beberapa istilah yang membedakan jenis kelamin seperti cewek/cowok. Tidak seperti bahasa Inggris, perbedaan dibuat antara yang lebih mudah dan lebih tua. Contoh, “adik” merujuk pada yang lebih muda tanpa membedakan jenis kelamin dan “kakak’ untuk yang lebih tua tanpa membedakan jenis kelamin. Namun, terkadang jenis kelamin juga diberikan, seperti “adik perempuan” yang dalam bahasa Inggris disebut younger sister.

Ada beberapa kata yang membedakan gender, seperti “putri” dan “putra” serta “pramugara” dan “pramugari”. Ada juga yang menyebut “olahragawan” untuk olahragawan pria dan “olahragawati” untuk olahragawan wanita. Akhiran “-a” dan “-i” atau “-wan” dan “-wati” merupakan pinjaman dari bahasa Jawa Kuno.



BAHASA SLANG INDONESIA

                Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai konteks (pembicaraan atau penulisan). Berbahasa Indonesia yang benar adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah (tata bahasa) bahasa Indonesia. Namun hal tersebut menyebabkan bahasa Indonesia menjadi terlalu formal dan terkesan tidak gaul. Hal itu menyebabkan terdapat bahasa slang dalam bahasa Indonesia. Terutama sejak memasuki era globalisasi.
Bahasa slang/bahasa sehari-hari/bahasa gaul Indonesia sangat dipengaruhi oleh bahasa Betawi, sebuah bahasa Melayu dari Jakarta, diperkuat oleh popularitas dalam budaya populer Indonesia di media massa dan status Jakarta sebagai ibu kota negara. Dalam situasi informal, banyak kata diganti dengan bahasa yang kurang formal. Seperti “tidak” yang diganti dengan kata “nggak” yang berasal dari bahasa Jawa, “seperti” terkadang diganti dengan “kayak”, “sangat” menjadi “amat”, serta istilah yang mengekspresikan intensitas tinggi sering diganti dengan kata “banget” yang mendapat pengaruh Jawa.
Dalam pengucapan, diftong “ai” dan “au” di ujung kata-kata dasar biasanya diucapkan sebagai “e” dan “o”. Dengan demikian, kata tersebut dapat dibunyikan dengan usaha yang lebih sedikit. Misalnya, “capai” menjadi “cape” atau “capek”, “pakai” menjadi “pake”, “kalau” menjadi “kalo”.

     Dalam kata kerja, awalan “me-“ seringkali dihilangkan, meskipun konsonan awal sering dipertahankan. Seperti kata “mengangkat” menjadi “ngangkat” (kata dasar “angkat”). Akhiran “-kan” dan “-i” sering diganti dengan “-in”. Misalnya, “mencarikan” menjadi “nyariin”, “menuruti” menjadi “nurutin”. Biasanya pengucapan ini digunakan di Jakarta dan beberapa daerah di sekitarnya.



BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR BAHASA LAIN

Selama beberapa tahun terakhir, minat belajar bahasa Indonesia semakin berkembang di kalangan bukan warga negara Indonesia. Berbagai universitas mulai memiliki program yang menekankan pengajaran bahasa Indonesia. Berbagai kursus juga memberikan pelatihan bahasa Indonesia, seperti Indonesia Australia Language Foundation dan Lembaga Indonesia Amerika.
        Pada awal tahun 1988, guru bahasa menyadari pentingnya standar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) yang setara dengan TOEFL. Sementara pada Kongres Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing ke-4 yang diadakan pada tahun 2001, kebutuhan akan BIPA menjadi semakin jelas.

        Pada tahun 2013, Kedutaan Besar Indonesia di Filipina telah memberikan kursus bahasa Indonesia dasar kepada 16 mahasiswa Filipina serta anggota pelatihan Angkatan Bersenjata Filipina. Karena minat belajar bahasa Indonesia meningkat, pihak Kedutaan membuka kursus bahasa Indonesia tingkat menengah setahun kemudian.




Sumber:

1. Indonesian language         
Http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesian_language
2. Bahasa Indonesia              
Http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
3. Pengertian Ragam dan Fungsi Bahasa Indonesia
4. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
5. Pengertian Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar


Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar